PEKANBARU, GORIAU.COM - Bank Riaukepri sebagai bank milik daerah memiliki harapan besar ke depan, bila dikelola dengan baik. Selama ini, ibarat gadis cantik, Bank Riau-Kepri tumbuh dan berkembang dengan karakter yang manja.

Hal itu diakui Direktur Bank Riau-Kepri Dr Irvandi Gustari dalam bincang-bincang bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau, Jumat (12/6/2015). Irvan mengatakan, kalau tradisi manja terus berlangsung, keberadaan bank daerah yang cukup berkembang ini sangat rapuh dan rawan.

"Oleh karenanya kami akan terus membenahi mulai dari luar hingga ke dalam, termasuk satpam dan cleaning service. Mereka harus didik dalam memberikan pelayanan. Jika pelayanan baik, tentu menarik minat orang untuk datang ke Bank Riaukepri," ujar Irvandi.

Sementara untuk didalam, menurut Irvandi Gustari, komposisi dana Bank Riau-Kepri juga cukup rawan. Dari Rp24 triliun yang dipunyai, terbagi 70-30, 70 persen adalah dana dari Pemerintah Daerah di Riau sisanya sebesar 30 persen dana tabungan nasabah umum dan corporate.

Padahal, dari total dana beredar di Riau, dana pemerintah daerah di Riau hanya sekitar 17 persen saja. Sisanya sebanyak 83 persen merupakan dana masyarakat dan coorporate.

"Kami akan melakukan langkah-langkah untuk bisa meningkatkan dana pihak ketiga di Riau agar masuk ke Bank Riaukepri. Salah satunya membangun kecintaan masyarakat terhadap bank daerahnya," tambah dia.

Ia juga heran dengan keberadaan bank Riaukepri saat ini, sebab sejumlah bank milik daerah lain seperti BJB dan Bank DKI justru melakukan ekspansi ke daerah ini. "Jadi minimal kita harus bisa menjadi tuan di rumah sendiri," ucapnya lagi.

Mengenai komitmen bekerjasama dengan Kadin Riau, Irvandi mengatakan selain salah satu upaya bank mendukung pembangunan di Riau melalui pembiayaan ke pengusaha anggota Kadin. "Kerjasama itu juga upaya merangkul pengusaha yang bernaung dibawah Kadin untuk beraktivitas transaksi perbankan melalui Bank Riaukepri," tuntasnya.(rul)