DUMAI, GORIAU.COM - Aksi brutal yang dilakukan geng motor yang sedang melakukan balapan liar di Dumai terjadi karena para anggota Geng Motor merasa terganggu. Mereka kesal dan akhirnya menganiaya polisi yang sedang melakukan patroli, namun anehnya, tiga polisi lainnya yang berada di dalam mobil sebelum korban dianiaya, sempat melarikan diri dan tidak memberi pertolongan kepada polisi yang dikeroyok.

Peristriwa itu terjadi di kawasan Jalan Sudirman (Pasar Lepin-Ramayana) Kota Dumai, Sabtu (12/04) malam kemarin. Anggota Polisi yang dianiaya berasal dari Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Dumai. Ia dihajar ratusan massa pebalap liar yang mayoritas masih usia remaja, hingga babak belur. Yang parahnya lagi, Polisi tersebut sempat diseret-seret oleh mereka (pebalap liar,red) hingga ratusan meter.

Informasi yang didapat di lapangan menyebutkan, bahwa Polisi Lalu Lintas yang sedang mengendarai mobil patroli itu hendak mengamankan aksi balap liar. Mobil patroli Lantas Polres Dumai menghadang kumpulan anak-anak yang masih remaja itu. Tampak mobil patroli menyesak para pengendara sepeda motor bahkan melakukan rem mendadak.

Tindakan itu membuat sejumlah pebalap liar gerah dengan sikap yang seperti hendak melakukan upaya mencelakakan mereka. Ketika, mobil patroli tersebut berhenti di depan gerbang Pasar Lepin, seorang Polantas (korban) turun dari mobil. Sehingga massa yang mulai geram mendekatinya dan mengepungnya. Sehingga tidak ada ruang untuk Polisi itu keluar.

Sementara, mobil patroli yang dinaiki Polisi tersebut dan beberapa rekannya pergi meninggalkan kerumuman, namun sayang, rekan polisi yang berjumlah 3 personil di dalam mobil, meninggalkan polisi (korban) sendiri dalam kerumunan pebalap liar yang sedang memuncak api kemarahannya tersebut.

''Tak begitu jelas, awalnya polisi-polisi itu melakukan patroli, namun sampai di depan Lepin, mereka berhenti, sempat bising-bising juga polisi tu sama orang tu (pebalap liar), ramai yang ngepung, mobil polisi langsung cabut, tapi ada satu anggota yang tinggal, itu lah yang di hajar orang tu,'' sebut Arif salah satu siswa SMK yang ditemui wartawan pasca kejadian itu.

Seperti diberitakan GoRiau.com sebelumnya, seorang Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Dumai diseret-seret ratusan warga di Jalan Sudirman, depan Pasar Lepin, Kelurahan Bintan, Sabtu (12/4/14) sekitar pukul 23.30 WIB. Lebih 30 menit polisi tersebut dikepung, dimaki-maki dan digiring oleh ratusan massa yang masih ABG, sehingga itu tidak berkutik.

Polisi tersebut hanya bisa pasrah di tengah-tengah kerumuman massa. Ia sempat dipukul dan ditendang kelompok massa yang hobi otomotif itu.

Ari (23), yang berada di lokasi saat kejadian menceritakan, bahwa Polantas dengan mengendarai mobil patroli hendak mengamankan aksi balap liar. Mobil patroli Lantas Polres Dumai menghadang kumpulan anak-anak yang masih remaja itu. Tampak mobil patroli menyesak para pengendara sepeda motor bahkan melakukan rem mendadak.

''Pengendara motor mulai geram, namun belum ada reaksi. Ketika, mobil patroli berhenti di depan gerbang Pasar Lepin, seorang Polantas yang dikenal Briptu Edo turun dari mobil. Sehingga massa yang mulai geram mendekatinya,'' katanya.

Melihat Briptu Edo turun sendirian, ratusan massa yang hobi melakukan balap liar pun mengepungnya. Sehingga tidak ada ruang untuk Polisi itu keluar. Sementara, mobil patroli yang dikendarai rekan Briptu Edo, pergi meninggalkan kerumuman, "Tinggallah polisi yang turun dari mobil itu sendiri. Sedangkan di dalam mobil ada 3 orang rekannya. Tapi sayang, 3 orang rekannya itu meninggalkan dirinya yang sudah dikepung," katanya.

Saat itu, massa yang didominasi remaja 15-25 tahun itu memaki-maki Briptu Edo. Mereka menarik-narik, bahkan menggiring polisi itu hingga ke depan Ramayana. Kemudian, digiring lagi ke depan Pasar Lepin. ''Saat itu, wajah polisi itu sangat pucat, tak terlihat lagi jiwa polisinya. Sempat polisi itu memegang tiang, sementara massa menarik-nariknya. Hingga tiang itu tampak bergoyang," katanya. (za)