DUMAI, GORIAU.COM - Pasca kejadian pengeroyokan yang dilakukan oleh massa pebalap liar kepada salah satu anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Dumai, pada Sabtu (12/04) malam lalu yang disebut sedang melakukan kegiatan patroli di kawasan Jalan Sudirman (Depan Pasar Lepin), selain telah membentuk tim khusus, pihak Kepolisian Resort Dumai, juga sudah memanggil tujuh (7) orang saksi untuk dimintai keterangannya terkait aksi brutal tersebut.

Tim Khusus Polres Dumai sudah melacak dan mencari keterangan seputar peristiwa penganiayaan, Briptu ED, anggota Polantas yang sedang patroli mengamankan balapan liar di Pasar Lepin, Jalan Sudirman, Kota Dumai pada Sabtu (12/4/2014) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Kepala Polres Dumai AKBP Yudi Kurniawan mengatakan, tim khusus yang merupakan gabungan satuan di Polres Dumai, sedang memburu dan menyelidiki tersangka pada insiden tersebut. Apalagi hal itu jelas membuat keresahan bagi masyarakat, khususnya di kawasan Pasar Lepin, Jalan Sudirman Dumai.

''Sudah tujuh orang saksi yang menjalani pemeriksaan di Mapolres Dumai. Tim khusus yang terdiri dari satuan di Polres Dumai juga sudah mencari keterangan di TKP dan tengah melacak keberadaan pelaku,'' jelas Kapolres Dumai AKBP Yudi Kurniawan, kepada wartawan, Rabu (16/4/2014).

Terkait saksi, disampaikan Ajun Komisaris Besar Polisi di Kota Dumai itu, kebanyakan para saksi dari mereka yang ada di lokasi kejadian.

''Sementara untuk mencegah insiden serupa, di ruas jJalan Sudirman, lokasi yang sering dijadikan ajang balap liar, akan ditempatkan personel khusus,” tegas AKBP Yudi.

Sebelumnya, Kapolres menyatakan, terkait aksi kekerasan terhadap personel Satlantas Polres Dumai tersebut, pihaknya sudah membentuk Tim Khusus, guna memburu segerombolan pebalap liar yang berbuat anarkis itu.

''Aksi para pebalap liar akhir pekan kemarin sangat keterlaluan. Maka kita sudah membentuk Tim Khusus dari Polres Dumai, guna mengejar tersangka. Terutama yang terlibat aksi tersebut,” tuturnya.

Pasca kejadian, Yudi mengaku korban yakni Briptu ED sudah dievakuasi. Bahkan malam itu, satu pleton personel Brimob Polda Riau berjaga di lokasi kejadian. Hal itu guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, pasca kejadian pihak Polres Dumai bakal menempatkan personel khusus, guna mencegah terjadinya insiden serupa di lokasi tersebut. Apalagi lokasi di ruas Jalan Sudirman itu kerap dijadikan ajang balap liar pada malam akhir pekan.

Beberapa Nama Diinventarisir

Kabag Ops Polres Dumai AKP Ferly Rosa Putra menambahkan bahwa Polres tetap bersikap profesional dalam menangani masalah penganiayaan yang dilakukan oleh massa pebalap liar itu terhadap personil yang sedang bertugas. Sehingga tidak ada motif balas dendam, sebab konsekwensi hukum yang akan terjadi sudah diatur dalam undang-undang.

''Saat ini kita juga sudah menginventarisir beberapa nama, tinggal melengkapi bukti-bukti. Tim terus melakukan penyelidikan di lapangan,'' tegasnya.

Sementara, Kasat Lantas Polres Dumai AKP Jaka Wahyudi mengakui, sempat terjadi pemukulan kepada seorang polisi yang dikenal Briptu Ed. Kejadian itu sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu malam (12/4/2014) di Jalan Sudirman, Simpang Pasar Lepin Dumai.

''Personil yang bertugas mengantisipasi balap liar mengalami perlawanan secara tidak manusiawi. Apalagi, jumlah balap liar sangat banyak, sedangkan personil yang tertinggal hanya sendiri,'' ujarnya.

Warga Lepin Membantu Polisi

Secara terpisah, Ketua RT 18 Bintan atau disebut Ketua RT Lepin Muhammad Naji mengatakan, hingga kemarin tidak ada lagi tekanan dari balap liar. Karena, Ia dengan beberapa orang warga sekitar menyelamatkan Briptu Ed dari sekapan massa balap liar.

Sebagai warga sekitar, juga sudah lama diresahkan ulah aksi balap liar itu. Hampir setiap malam, keributan mesin kendaraan sepeda motor sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.

''Hampir semua warga disini merasa terganggu karena balap liar itu. Tapi tidak ada yang dapat menghentikan,” sebutnya.

Menurutnya, yang tinggal di sekitaran Lepin tidak hanya orang muda. Banyak orang tua yang sudah terkapar karena sakit di dalam rumah. Kegaduhan yang dilakukan balap liar dinilai sudah sangat keterlaluan. Ia bahkan mengusulkan, agar Polres Dumai memilih 10 orang pemuda Lepin untuk menjaga keamanan dari aksi balap liar tiap malam.

''Kalau polisi kurang personil, warga sini akan mau menjaga keamanman dari balap liar. Sebab, yang melakukan balap bukan warga sini. Tentu, warga Lepin tidak takut mengatasi anak-anak tanggung itu,'' tutur M Naji seraya menambahkan, tapi selama ini, tidak ada penunjukkan oleh pihak Kepolisian, sehingga, pemuda dari warga Lepin pun enggan untuk mengajukan diri. (dcp)