BENGKALIS, GORIAU.COM - Akhir-akhir ini mulai bermunculan sejumlah nama yang disebut-sebut bakal ikut meramaikan bursa calon bupati dan wakil bupati Bengkalis yang akan maju pada Pilkada 2015 mendatang.  Salah satunya adalah Ketua Kadin Bengkalis, Masuri, SH yang disebut-sebut bakal maju.

Menyikapi isu yang berkembang tersebut, Ketua Kadin Bengkalis, Masuri, SH, Rabu (23/7/2014), menegaskan bahwa dirinya belum pernah terpikir atau pun berniat untuk terjun ke dunia politik. Memang ada sejumlah elemen yang mendorongnya ke arah itu sejak Pemilu Legislatif lalu, tapi dirinya belum pernah berpikir ke arah itu.

''Melalui kesempatan ini, perlu saya luruskan isu yang berkembang tersebut. Saya pribadi belum pernah menyatakan terjun ke dunia politik dan insya allah tidak akan memasuki apa yang bukan menjadi dunia saya. Kalau ada pihak-pihak yang menyebut saya bakal terjun ke dunia politik, itu tidak benar adanya,'' tegas Masuri.

Menurutnya lagi, kalau memang ada element masyarakat yang menginginkan dirinya terjun ke dunia politik, dirinya tentu tidak bisa melarang karena itu merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat.  Tapi secara pribadi, Masuri menegaskan ia tidak pernah berpikir, apalagi berniat untuk ke arah itu.

''Saya bukan orang politik dan tidak pernah terlintas untuk terjun ke dunia politik karena itu bukan dunai saya. Dunia saya adalah pengusaha, kalau ada isu-isu yang berkembang bahwa saya maju pada Pilkada 2015, sekali lagi saya tegaskan itu tidak benar,'' ungkap Masuri.

Menyinggung soal banyaknya baleho dirinya yang muncul di sejumlah titik di Kota Bengkalis, menurut Masuri, itu hanya sebatas untuk lebih memperkenalkan Kadin maupun SPTI secara institusi, tidak ada maksud lainnya.

''Niat saya tulus untuk membesarkan kedua organisasi yang saya pimpinpin ini agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Tidak ada kepentingan politik di balik itu, apalagi kalau disebut-sebut saya bakal terjun ke dunia politik,'' tutup Masuri.

Ketua Kadin juga meluruskan terkait isu yang mengatakan bahwa ia disebut-sebut ada di balik aksi meletakkan speed boat yang tidak dibayarkan oleh Bagian Perlengkapan ke Kantor Bupati, beberapa waktu lalu. Aksi yang dilakukan rekanan tersebut, murni atas kemauan rekanan sendiri karena sudah merasa sangat kecewa tidak adanya penyelesaian pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai ia laksanakan terhitung sejak akhir Desember 2013.

''Kadin selaku induk dunia usaha dan pembina galangan kapal Marine Fiber, tidak bisa melarang atau pun mengiyakan ketika ada keinginan dari rekanan untuk melakukan aksi tersebut. Justru Kadin punya harapan besar masalah ini bisa diselesaikan dan berharap Bengkalis bisa memiliki galangan kapal yang berstandar nasional sehingga bisa menjadi produk unggulan daerah. Apalagi Azemi selaku pengelola galangan kapal Marine Fiber merupakan jebolan Politeknik Bengkalis, anak daerah yang tentunya harus di-support. Baru-baru ini ia diundang untuk presentasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi, mudah-mudahan ini bisa terwujudkan dan Kadin memberikan apresiasi,'' ujarnya.(jfk)