BENGKALIS, GORIAU.COM - Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bengkalis berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Sabam Siahaan (26), penagih kredit Koperasi Marsada Jaya yang beralamat di Jalan Alangwis Simpang Geroga Duri. Sabam saat itu ditemukan telah membusuk di kebun miliknya di Jalan Bathin Batuah Perumahan Proyek Sakai, Kelurahan Pematang Pudu menuju SMAN 4 Mandau, Selasa (29/7) sekitar pukul 09.00 WIB.

Jajaran Satreskrim Polres Bengkalis bersama dengan Satreskrim Polsek Mandau berhasil menangkap ketiga pelaku berdasarkan barang bukti berupa palu dan sepasang sandal warna hitam serta satu buah tali nilon ukuran 1 meter. Kemudian polisi membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum untuk kepentingan penyelidikan.

Seperti disampaikan Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, AKP Dody Harza, Kamis (21/8), mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan ALF (39), AFR (44) dan HI (29) dugaan awal karena dendam. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan hingga saat ini oleh penyidik.

"Kita saat ini masih mendalami kasus ini, apakah ada motif lain yang menjadi alasan ketiga pelaku melakukan pembunuhan tersebut," ungkap Kasat Reskrim.

Ketiga tersangka ditangkap di tempat berbeda. ALF dan AFR ditangkap di Kota Pekanbaru, sedangkan HI ditangkap di Duri. "Kita berhasil mengungkap kasus ini juga berdasarkan olah TKP pada Senin (18/8) lalu," jelas Kasat Reskrim.

Dody juga menambahkan, saat ini ketiga pelaku sedang dalam pemeriksaan intensif di Mapolsek Mandau. "Kita juga masih menyelidiki apakah ada keterlibatan pelaku lainnya dalam kasus ini," kata Kasat Reskrim.

Sabam Siahaan ditemukan di kebun miliknya yang terletak di Jalan Bathin Batuah Perumahan Proyek Sakai, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Selanjutnya Kanit Reskrim Polsek Mandau bersama anggota Satreskrim Polres Bengkalis beserta anggota piket Polsek Mandau mendatangi dan melakukan pengecekan TKP.

"Sampai di TKP, ditemukan sudah tidak bernyawa dan dalam keadaan membusuk. Wajah korban tidak dapat dikenali lagi karen sudah tidak lagi utuh. Kemudian di tubuh korban juga tidak ditemukan identitas," tutup Dody.(jfk)