BENGKALIS, GORIAU.COM - Sebagai salah satu pulau terluar, selayaknya Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat, terutama soal pembangunan infrastrukturnya. Banyaknya pulau-pulau terluardiklaim oleh negara luar, atau sulit menjalin akses dengan pemerintah pusat, karena memang minimnya perhatian pusat itu sendiri. Demikian harapan anggota DPRD Bengkalis, Abdul Kadir, Senin (25//2/2013)

“Kita berharap, pemerintah pusat menyediakan anggaran untuk pembangunan seperti infrastuktur jalan di perbatasan dan pulau terluar ini, seperti Rupat dan Rupat Utara yang merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis. Kita mendukung penuh pembangunan diperbatasan pulau terluar, sebagai bukti dukungan tersebut, kita siap membebaskan lahanserta menganggarkan perencanaanya,” tambahnya.

Pembangunan Pulau Rupat bukan hanya tersebab sebagai pulau terluar, tapi juga dikarenakan potensi yang dimiliki pulau ini luar biasa. Seperti pulau Rupat dengan hamparan pasir pantai belasan kilo meter serta letak yang strategis, pulau ini bisa menjadi pintu gerbangnya Riau bahkan Indonesia.

“Kalau berharap dari anggaran Bengkalis sendiri pasti tidak akan mampu. Tapi kalau dukungan dalam bentuk pembebasan lahan dan perencanaan awal, kita siap untuk itu. Sudah berpuluh tahun pulau ini dibanggakan, tapi sampai sekarang tidak berubah. Bahkan sebagian jalan protokol masih berlumpur,” imbuh politisi asal Rupat ini.

Pulau Rupat saat ini sudah memiliki pelabuhan roro, sayangnya belum begitu banyak masyarakat luar yang berkunjung ke daerah ini. Hal itu disebabkan minimnya infrastruktur jalan di pulau ini. “Kalau saya jalan Batu Panjang-Tanjung Medang sudah terbangun dengan baik, saya yakin pulau ini akan menjadi pulau tujuan banyak orang,” terang Kadir lagi.

Selain itu, Kadir juga berharap komitmen Pemkab Bengkalis, yang sejak awal tidak ingin menjadikan pulau Rupat hanya sebatas pulau harapan atau impian. Tapi mewujudkannya menjadi pulau kehidupan dan pulau tujuan. “Semua satker harus sinergi. Untuk apa kita percantik kawassan pantai, kalau jalan menuju pantai sendiri berlumpur. Semua harus kompak membangun pulau ini,” pintanya.

Begitupun soal pembangunan jalan poros Batu Panjang-Tanjung Medang, Kadir berharap proyek tersebut bisa disegerakan. Janji Bupati tahun 2014 akan ada mobil masuk ke Tanjung Medang, hendaknya tidak sekadar impian belaka.

“Harus kita akui, infrastruktur kita terutama jalan, kalah tertinggal dengan sejumlah daerah di Riau. Hendaknya inu menjadi perhatian dan komitmen kita bersama untuk mengejar ketertinggalan ini. Kasihan masyarakat, sampai saat ini mereka masih harus berjibaku dengan jalan berlumpur dan rusak,” ujar Kadir. (jfk)