PEKANBARU, GORIAU.COM - Belum keluarnya rekomendasi untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis periode 2015-2020 oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diduga kuat erat kaitannya dengan status tersangka dari Mabes Polri yang disandang calon incumbent Bupati Bengkalis Herliyan Saleh. Herliyan termasuk salah satu nama yang direkomendasikan ke DPP selain Hj. Instiawati Ayus dan Kaderisman.

Sebelumnya, Sekjend DPP PDIP Hasto Kristyanto sempat mengeluarkan pernyataan mencabut dukungan untuk salah calon Bupati di Riau dan Bengkulu karena saat ini tengah bermasalah hukum dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi.

Untuk Riau sendiri, Herliyan diketahui saat ini tengah tersangkut kasus dugaan korupsi dana Bansos oleh Mabes Polri. Padahal namanya termasuk salah satu calon yang difavoritkan, karena selain incumbent, saat ini juga menjabat Ketua DPW PAN Riau.

Namun dugaan ini tidak dibenarkan oleh Ketua DPD PDIP Riau Kordias Pasaribu. Dia mengatakan surat rekomendasi untuk Bengkalis tengah dalam proses di DPP, begitu juga untuk Kota Dumai. Ditanya apakah karena masalah Herliyan Saleh? "Kan Anda mengatakan itu, jangan pancing saya untuk mengungkapkan," kata Kordias.

Melihat dari waktu yang sempit, seharusnya dua daerah ini sudah diumumkan PDIP. Pasalnya hari ini, Minggu (26/7/2015), proses pendaftaran calon sudah dibuka oleh KPU. KPU hanya membuka selama tiga hari, dan ditutup pada Selasa (28/7/2015).

Lantas kalau bukan Herliyan, siapa sebenarnya calon yang dijagokan PDIP untuk Pilkada di Bengkalis? "Sebetulnya kami fokus memajukan kader, di Bengkalis ada kader kami Kaderisman yang merupakan ketua DPC," sebut Kordias saat ditemui sebelumnya.(rul)