DURI - Pembangunan Jalan Lingkar Duri Barat, di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, terus dikejar oleh waktu yang semakin menipis. Dimana akhir bulan Desember 2015, merupakan batas waktu pekerjaan jalan yang menghabiskan dana APBD Kabupaten Bengkalis, hingga ratusan miliar rupiah. Sementara, dalam pembangunannya sendiri tidak begitu lancar.

PT Wasco selaku kontraktor pelaksana, menghadapi dua permasalahan, yaitu pipa PT Chevron Pasifik Indoensia (CPI) yang melintang dibeberapa titik disepanjang Jalan Lingkar Duri Barat. Dari 7 pipa, baru 1 pipa yang dibenamkan. Sementara 6 pipa lainnya masih kokoh ditopang pondasi yang terbuat dari besi. Juga Hutan Talang yang masuk dalam jalur jalan lingkar.

Manager Communication SMO PT CPI, Tiva Permata saat dikonfirmasi GoRiau.com, melalui Humas PT CPI, Dian Paramita, bahwa CPI tidak mempunyai wewenang untuk memberikan izin atas pemakaian aset milik negara.

"Wewenang (membenamkan pipa, red) tersebut berada di Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. CPI saat ini sedang berkoordinasi dengan SKK Migas terkait dengan permohonan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. CPI mendukung pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Bengkalis," jelas Paramita, Rabu (25/11/2015).

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis, M Nasir mengatakan kepada GoRiau.com, bahwa saat ini proses pembangunan Jalan Lingkar Duri Barat sudah mencapai 81 persen. Namun, Nasir tetap mengatakan kendala yang sama dalam pembangunan jalan tersebut.

"Saat ini kendala kita dilapangan hanya pipa Chevron yang melintang di jalan lingkar sebanyak 6 buah, yaitu di Kelurahan Air Jamban 4 buah dan di Kelurahan Pematang Pudu 2 buah," jelasnya. Nasir optimis pembangunan jalan lingkar bisa 100 persen. Dirinya juga melakukan pertemuan dengan petinggi perusahaan amerika tersebut di Jakarta.

Lain halnya Deri, warga Jalan Aman Ujung, Kelurahan Pematang Pudu, dirinya pesimis Jalan Lingkar Duri Barat awal tahun 2016, sudah bisa digunakan. "Permasalahannya saja rumit, yang dihadapi pengerjaan jalan lingkar itu. Apa iya, awal tahun 2016 sudah bisa digunakan," katanya singkat. Ia pun berharap jalan lingkar awal tahun sudah bisa digunakan. Sehingga truk besar, seperti truk cpo dan kayu balak, tidak lagi masuk dalam Kota Duri.***