BENGKALIS, GORIAU.COM - Untuk mengamankan wilayah perbatasan serta menginventarisir permasalahan yang ada di daerah perbatasan, tahun ini Badan Pengelolaan Perbatasan (BPP) Kabupaten Bengkalis, Riau akan membentuk kelembagaan khusus yang diberinama Garda Perbatasan yang berada di kecamatan yang termasuk dalam lokasi prioritas. Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPP Bengkalis, Riau, Elfian Ramli, akhir pekan kemarin.

“Tahap awal Garda Perbatasan rencananya dibentuk di tiga kecamatan yang termasuk dalam lokasi prioritas (lokpri), yaitu Kecamatan Rupat Utara, Bukit Batu dan Bantan,” jelasnya.

Pembentukan Garda Perbatasan di tiga kecamatan berdasarkan surat keputusan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), dimana tiga kecamatan tersebut masuk dalam lokpri. BPP Bengkalis sendiri baru-baru ini sudah mengusulkan dua kecamatan lagi untuk dimasukan dalam lokpri, yakni Kecamatan Bengkalis dan Rupat.

Ditambahkan Elfian, Garda Perbatasan yang akan dibentuk melibatkan unsur muspika yang terdiri dari camat, kapolsek, danramil, daposlanal serta masyarakat. Diantara tugas Garda Perbatasan adalah mengamankan tapal batas di wilayah perbatasan, khususnya perairan Indonesia yang berada di jalur Selat Melaka.

Kawasan perairan Selat Melaka sejak dahulu sangat rawan praktik ilegal fishing, ilegal logging, penyelundupan sembako hingga narkoba. Disinilah kita berharap Garda Perbatasan ini nantinya menjadi lembaga yang intens mengawasi aktifitas di perbatasan, tidak hanya di perairan tetapi juga daratan,”papar Elfian menjelaskan.

Pembentukan Garda Perbatasan itu sendiri masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) serta petunjuk tekhnis (juknis) dari BNPP. Ditargetkan menjelang pertengahan tahun 2013 ini, kelembagaan tersebut sudah dapat dibentuk ditiga kecamatan yang masuk dalam lokpri di Kabupaten Bengkalis.

Ditambah Elfian, sasaran dari Garda Perbatasan terbentuknya kapasitas serta penguatan masyarakat di wilayah perbatasan sebagai ujung tombak di daerah mereka sendiri. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat lokal sangat diharapkan, disamping berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia untuk menjaga asset atau sumber daya alam yang ada di kawasan perbatasan tersebut.

“Di samping itu melalui kelembagaan yang terbentuk nanti, penguatan sektor infrastruktur, percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat terealisasi dengan terciptanya interaksi ekonomi yang positif. Juga, untuk penggalangan pertahanan dan keamanan baik di daratan serta perairan,” ujar Elfian. (jfk)