BENGKALIS, GORIAU.COM - Ungkapan Bengkalis darurat narkoba yang pernah disampaikam mantan Kapolres Bengkalis, Andry Wibowo barangkali ada benarnya. Narkoba saat ini tidak hanya merambah kalangan pemuda (masyarakat umum) tapi juga pelajar. Tidak hanya itu narkoba juga menyentuh bahkan mengaduk-aduk dunia PNS bahkan penegak hukum.

Penangkapan PNS Satpol PP, Rabu (4/3) lalu, kembali menambah wajah pemerintah Kabupaten Bengkalis. Bagaimana tidak untuk kesekian kalinya, PNS lingkup Pemkab Bengkals ditangkap polisi karena terlibat narkoba. Parahnya lagi, PNS tersebut selama ini bertugas menjaga gardu rumah dinas Wakil Bupati yang juga ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Bengkalis.

Bukan baru kali in saja, sebelumnya juga ada pegawai Satpol PP yang bertugas di rumah dinas Wabup yang dibekuk aparat kepolisian dengan kasus yang sama. "Bengkalis benar-benar darurat narkoba. Harus ada langkah kongkrit dari pemerintah agar narkoba tidak semakin merajalela di masyarakat kita," ujar anggota DPRD Bengkalis, Irmi Syakip Arsalan, Jumat (6/3/2015).

Anggota DPR dari PKB yang pernah melakukan sosialisasai bahaya narkoba di sekolah-sekolah ini mengaku langkah dan upaya tegas harus dilakukan, tidak cukup hanya menggelar seminar atau sosialisasi, sementara pelaku mulai dari penikmat, penjual dan bandar tetap merajalela.

''Khusus untuk kalangan PNS ada baiknya kembali dilakukan tes urine, jangan sampai ada satu orangpun yang tertinggal mulai dari staf hingga ke pejabat eselon. Tidak hanya tes urine tapi juga sanksi tegas kepada PNS yang tertangkap dan terbukti menjadi bagian dari narkoba, entah itu senagai penikmat apalagi bandar,'' sebutnya.

Bisa dibayangkan kata pria yang akrab disapa Ikip ini, jika PNS yang sehari-hari bertugas menjaga rumah dinas Wakil Bupati saja berani dan nekat menjadi penikmat narkoba, bisa jadi yang diluar sana lebih gawat dari itu. ''Untuk memuts mata rantai jaringan narkoba ini memang tidak mudah, tapi jika kita semua bersinergi dan memiliki komitmen yang sama, bukan tidak mungkin usaha kita berhasil,'' sebut Ikip lagi.

Terkait dengan anggaran, kata Ikip, rasanya bukan menjadi persoalan. Karena anggaran yang dimiliki oleh Bengkalis sangat memungkinkan untuk hal-hal yan berkaitan dengan pemberantasan narkoba. ''Yang penting sekarang ini adalah komitmen. Jika kita berpuas diri atau acuh dengan kondisi yang ada saat ini, ya kita tanggung bersama dampak dari sikap kita itu,'' sebutnya.

Seperti diberitakan, anggota Satpol PP Kabupaten Bengkalis yang bertugas di pos jaga rumah dinas Wakil Bupati Bengkalis yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK), dibekuk Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Bengkalis karena kedapatan sedang transkasi narkoba.

Tersangka berinisial AR dibekuk saat transaksi narkotika jenis sabu, Rabu (4/3/2015) malam dijalan kelapa Sari Desa Pedekik. Dari penangkapan terhadap AR tersebut pihak Kepolisian berhasil mengamankan barang bukti satu paket narkotika jenis shabu senilai Rp300.000.

"Kita mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan adanya transaksi sabu dijalan Kelapa Sari. Dari situ, anggota turun dan melakukan penyergapan, setelah kedapatan tersangka bersama rekan yang kita duga Bandar lari, kita lakukan pengejaran, maka tertangkap AR. Sementara rekan yang diduga bandar berhasil kabur dan saat ini kita tetapkan sebagai DPO," ungkap Kapolres Bengkalis AKBP Aloysius Supriyadi melalui Kasatnarkoba AKP Nofi Posu, Kamis (5/3/2015). (jfk)