PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Menteri Koperasi (Menkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga, memuji motif dan kualitas  batik bono produksi Rumah Batik Andalan binaan PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper).

Pujian itu diungkapkan Menkop UKM saat mengunjungi arena pameran batik bono yang digelar Rumah Batik Andalan PT RAPP, di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Rabu (25/3/2015). Puspayoga juga memuji kepedulian PT RAPP dalam melestarikan budaya membatik.

"Langkah yang dilakukan RAPP sangat kita apresiasi. Saya tertarik dengan batik-batik yang diproduksi oleh Rumah Batik Andalan ini. Nanti saya mau melihat batik ini lagi," kata Puspayoga.

Menkop UKM menyempatkan diri menyinggahi PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Rabu (25/3) di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pelalawan. Dalam kunjungan singkatnya ini, Puspayoga yang didampingi Bupati Pelalawan HM Harris itu disambut Deputi Direktur Operasional PT RAPP Mhd Ali Shabri dan Direktur PT RAPP Mulia Nauli.

Kepada Menkop UKM, Ali Shabri menjelaskan, batik bono merupakan salah satu batik andalan yang diproduksi oleh Rumah Batik Andalan binaan program Pemberdayaan Masyarakat atau Community Development (CD) PT RAPP.

Ditambahkan Ali Shabri, batik bono yang menjadi andalan itu sudah banyak dipesan, termasuk oleh pihak Pemerintah Provinsi Riau. Motif batik bono, menurutnya paling disukai masyarakat.

"Ini motif batik Bono, Pak. Andalan kita juga di sini, di Rumah Batik Andalan," ujar Ali Shabri.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06042015/2jpg-1883.jpgMenteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga menerima buku mengenai pelestarian lingkungan di Semenanjung Kampar yang diserahkan Mulia Nauli dan Mhd Ali Shabri mewakili manajemen PT RAPP.Sebelum mengunjungi arena pameran batik bono, Puspayoga yang mengenakan batik berwarna coklat, diajak berkeliling melihat-lihat area RGE Technology Centre (RTC) untuk mengenalkan proses pembuatan kertas oleh PT RAPP.

Puspayoga tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Host (Pemandu) RTC.

Kunjungan singkat yang sekitar 30 menit ini, diakhiri dengan penanaman bibit pohon eucalyptus di halaman depan gedung RTC. Puspayoga bersama jajaran manajemen, Jelo Singh, beserta Mhd Ali Sabri pun kompak menanamkan bibit eucalyptus.

"Wah ini tanam pohon. Saya sudah biasa nih tanam pohon. Ini diberi pupuk gini kan," ujar Menkop UKM, sembari tertawa renyah dan menunjukkan kemahirannya menabur pupuk.

Dapatkan Hak Cipta

Motif matik bono produksi Rumah Batik Andalan binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) resmi mendapatkan hak cipta dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dalam acara peluncuran Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) dan penyerahan hak cipta dan penyerahan akte koperasi, Kamis (26/3/2015) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.

Batik bono menjadi salah satu batik andalan yang diproduksi oleh Rumah Batik Andalan binaan program unggulan Community Development (CD) RAPP dan telah dikembangkan sejak tahun 2014.

Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengungkapkan, dengan Hak Cipta yang diberikan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), menunjukkan batik bono yang merupakan ciri khas Pelalawan diakui oleh masyarakat Indonesia.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06042015/3jpg-1885.jpgMenteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga ikut melakukan penghijauan."Dengan hak cipta ini, membuktikan disain motif batik yang diproduksi Rumah Batik Andalan binaan RAPP diakui keberadaannya di Kabupaten Pelalawan dan Indonesia. Sehingga, perkembangan dalam satu tahun ke belakang bisa terlihat dan satu disain motif batik binaan PT RAPP ini diberikan penghargaan dengan bentuk hak cipta," katanya.

Selama sekitar satu tahun berjalan Rumah Batik Andalan sendiri sudah mampu menciptakan belasan motif batik baru yang memiliki ciri khas Pelalawan dan juga menjadi ciri khas PT RAPP, yakni motif batik akasia.

Direncanakan, Rumah Batik Andalan juga akan segera mengajukan hak cipta untuk motif yang terinspirasi dari bahan baku kertas PaperOneTM produksi PT RAPP itu, yakni pohon akasia.

"Sudah banyak motif batik yang kita ciptakan yang memiliki ciri khas Pelalawan dan RAPP seperti motif batik akasia. Ada kemungkinan kita ajukan, tetapi mungkin bertahap dan kalau melihat perkembangannya, akan kita patenkan ke depan," ungkapnya.

Selain mendapatkan hak cipta, batik bono produksi Rumah Batik Andalan itu juga diberikan badan hukum secara gratis oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Pelalawan sebagai bentuk apresiasi lainnya. (adv)