PEKANBARU – Keterbatasan ekonomi dan hidup jauh dari berkecukupan, tak membuat semangat Nikita Muharomah untuk menggapai cita-citanya. Terlahir keluarga kurang mampu dan ditinggal pergi sang ayah, remaja yang kerap disapa Nikita ikut membantu keluarga untuk mencari nafkah.

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2, Tebingtinggi ini tak sungkan untuk membatu sang ibu berjualan sate keliling. Tak seperti remaja lain, dirinya bahkan tak punya waktu untuk bermain dan bergabung bersama teman-temannya sebayanya.

Nikita berjualan sate keliling setiap pulang sekolah hingga malam hari. Agar, cepat sampai tempat nya berjualan Nikita diantarkan ibunya menggunakan sepeda motor. Harga per porsi sate yang dijual Nikita terbilang cukup terjangkau hanya Rp10 ribu. Kalau lagi ramai, omset per malam bisa mencapai Rp150 ribu.

Aktivitas Nikita yang dilakukannya berjualan sate setiap hari di ketahui pihak sekolah. Bagi Nikita berjualan sate setiap malam adalah kebanggaan. Meski lelah Nikita bangga karena mampu mengukir prestasi dan menghidupi keluarganya.

GoRiau

"Kalau belajar di rumah tidak sempat, soalnya pulang sekolah sudah sore dan langsung siapkan jualan di rumah, jadi ada waktu kosong siapkan tugas di sini. Karena pulang jualan itu sudah malam," kata Nikita.

Agar tidak ketinggalan pelajaran, di tempat nya berjualan sambil menunggu pembeli, Nikita menyempatkan diri mengulangi pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dinginnya malam kerap menemani putri dari Mulyani ini terus belajar untuk mempertahankan prestasi akademiknya.

Bagi Nikita, tidak ada kata mengeluh. Apalagi bapaknya hingga saat ini tidak pernah kembali setelah pergi merantau. Sejak mulai tumbuh remaja, setiap siang setelah pulang sekolah Nikita sudah berada di dapur untuk meracik bumbu sate ayam yang resepnya diperoleh dari sang ayah Gustami sudah dua tahun pergi dari rumah tanpa ada kabar.

Nikita mengatakan, untuk hasil berjualan sate digunakan membantu biaya sekolah dan ketiga adiknya yang masih kecil.

Dewi, Wali Kelasnya di SMA negeri 2 Tebing Tinggi mengakui bahwa Nikita memang siswi berprestasi di sekolahnya.

"Nikita ini merupakan siswa berprestasi di bidang seni dan ketrampilan membanggakan sekolah. Dia anak berprestasi, kemarin waktu di kelas 10 mengikuti paskibraka. Kemudian, ketika di SMP dia pernah juara 3 tingkat provinsi bidang musik, dia pandai bermain musik," ungkap Dewi.

Berbekal keinginan dan cita-cita yang sangat mulia membahagiakan orang tua, Nikita untuk terus berjuang keras untuk mencapainya. Niatnya untuk dapat menjadi anggota Polisi cukup kuat. Nikita mencoba mengikuti tes Bintara Reguler Pro (Rekpro) tahun 2024 Kepolisian Daerah (Polda) Riau.

Hari ini kedua sedang mengikuti tes seleksi kesehatan tahap I, jika lulus. Keduanya akan mengikuti beberapa tes lainnya.

Tak jauh berbeda dengan kisah Nikita, remaja bernama Muhammad Rofli juga memiliki perjuangan yang sama untuk mewujudkan cita-citanya. M Rofli juga calon siswa (casis) Rekpro asal Kepulauan Meranti, dia berdomisili di Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebing Tinggi.

Sama halnya dengan Nikita, M Rofli juga seorang pemuda tangguh yang berjuang menghidupi keluarga. Rofli harus bekerja menjadi nelayan bersama pamannya demi menghidupi keluarga.

"Setelah pulang sekolah, saya bekerja untuk membantu biaya hidup keluarga. Setiap hari saya bekerja dengan paman saya sebagai nelayan menyodong udang di laut untuk membantu perekonomian keluarga,” kata M Rofli.

Anak kedua dari dua bersaudara mengaku sudah mempersiapkan dirinya sejak kecil, untuk menggapai cita-citanya menjadi anggota polri. "Saya berkeinginan menjadi anggota Polri dan sudah saya tanamkan sejak kecil," kata M Rofli.

Rofli mengaku, dia sudah mempersiapkan segalanya agar bisa mengikuti seluruh tes yang akan dilaluinya.

"Sudah banyak persiapan yang saya lakukan untuk menjadi Bintara Polri Rekpro, salah satunya mental dan jasmani. Saya yakin, karena Polri melakukan tes secara transparan," kata Rofli yakin.

Dia juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari Karo SDM Polda Riau, Kapolres Meranti dan Bupati Meranti. Sehingga, dirinya bisa mengikuti tes Rekpro Polri 2024 ini.

"Saya berterimakasih kepada Karo SDM Polda Riau, Kapolres Meranti dan Bupati Meranti yang telah membantu Casis Rekpro Kepulauan Meranti tahun 2024. Semoga, InsyaAllah, tahun ini saya bisa lulus menjadi anggota Polri. Amin ya Rabbal Alamin,” tutup M Rofli.

Terpisah, Kompol Febriandi, Kasubbag Diapers Biro SDM Polda Riau membenarkan bahwa Nikita dan M Rofli memang saat ini sedang mengikuti tes Rekpro Polri 2024.

"Iya benar, hari ini mereka sedang mengikuti tahapan seleksi kesehatan tahap I," kata Kompol Febriandi, Rabu (8/5/2024).

Mengetahui kuatnya niat keduanya ingin menjadi anggota Polri, Febriandi berharap mereka bisa melaksanakan seleksi dengan baik agar diterima.

"Kami berharap semua bisa melaksanakan seleksi dengan baik, jangan lupa berdoa, berjuang dan berusaha Agar dapat mengejar cita-cita yang di inginkan dan kedepannya bisa meningkatkan kehidupan keluarga," harap Kompol Febriandi.

Dia ikut memberikan semangat bagi seluruh peserta. Bagi Nikita dan Rofli Karena mereka merupakan putra putri yang berasal dari daerah terluar Provinsi Riau.

"Kita harus semangat mengikuti seluruh rangkaian tes, usai pelaksanaan rikes hari ini besok peserta yang memenuhi syarat akan melaksanakan Pisikotes” pungkas Febriandi. ***